Alex tinggal di Sisilia. Kota dengan bangunan kuno yang megah dan arsktektur yang indah. Negeri ini satu-satunya pusat perkembangan Ilmu pada saat itu. Dia merasakan kenikmatan dikelilingi ilmuwan dan filosof terkemuka, berdialog dengannya, sampai mendebatinya. Awalnya dia biasa-biasa saja, setelah terpancing oleh satu-persatu orang, dia kemudian menjadi liar. Membuat sebagian orang resah, bahkan hampir sempat diusir oleh masyarakat. Beruntungnya, dia ditolong oleh filosof terpandang di kotanya.