Subscribe, like, komentar dan share.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
“Cepat masukin, Mas!” ucap istriku. Huhhh ngga sabaran banget. Saya nurut aja lah, daripada nanti urusannya belibet.
“Kok cara masukinnya gitu? Pelan-pelan dong,” protesnya. Salah lagi salah lagi.
“Ini udah pelan-pelan, Hilda,” ucapku.
“Belum lah. Aku kan jadinya sakit,” katanya mengasihani dirinya sendiri. Tapi kok saya ngga tahu ya, dia sakit apanya.
“Apanya yang sakit?” tanyaku dengan memandangnya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
*Cerita ini hanya fiktif serta imajinasi penulis, tanpa menjatuhkan siapapun dan jangan disangkutpautkan dengan profesi ataupun status seseorang.*
Yuk, ikuti kisah selanjutnya ^_^
Terima kasih yang telah mendukungnya 💕