"Kamu memilih lantai bawah atau atas? Sementara, biarkan rumah ini menjadi saksi bahwa aku dan kamu memang tinggal bersama namun memiliki kehidupan yang berbeda."
"Maksudnya apa, Mas?" tanya Aisyah lagi. Dia benar-benar tak mengerti.
"Aku tak ingin menyakitimu lebih dalam, Aisyah. Maafkan aku karena sampai detik ini memang belum bisa melupakan Rania. Biar lah waktu yang akan menjawab kisah kita, akan berada dalam satu jalan hingga menua bersama atau justru berakhir di persimpangan yang berbeda."
"Astaghfirullah ...." Air mata itu menitik dari porosnya. Sementara Gaza terlihat menghembuskan napas pelan.
"Tapi ... jika kau benar mencintaiku, jangan pernah meninggalkanku. Buat lah aku jatuh cinta padamu."
