no_image
Sinopsis



Salah Alamat.

Malam ini, berkali-kali banyak orang yang saling mengingatkan.
Beribadahlah! beramal, kemudian berdoa.
Kelak doamu pasti dikabulkan.

Begitu sebuah nasehat acap ku dengar.

Tahu kah kau?
Semua nasehat kulaksanakan.
Berkali berdiri, berkali pula sujud panjang,
berakhir menadah tangan, mengiba pada Tuhan.

Mengiba diri agar di hati ini, terhapus sebuah nama dengan segera.
Nama yang membuatku bodoh seolah bukan manusia berakal.
Jika manusia hilang akal, lalu disebut apa lagi manusia itu?

Ya... aku bodoh.
Meneriakkan namamu di sepertiga malam.
Air mata tak terbendung menjadi lautan.

Aku tenggelam.
Aku benci tenggelam.

Sakit menyadari, aku bukan yang kau cintai.
Terluka mendapati, kita bukan siapa-siapa.
Patah tersadar kau tak pantas kusalahkan.
Aku--lah yang salah.

Salah mencintai, salah memberi, membiarkan diri berkali-kali menyimpan rasa untuk diperjuangkan.
Lelah, setiap gerak gelagat ku sembunyikan.

Aku ingin berjuang mendapatkan, lalu mundur sebab alamat tuju tidak benar.
Aku bingung...

Malam ini, di sujud panjang meratap menangisi.
Aku bungkam saat perasaan aneh menjalar.
Tersenyum membayangkan slide senyuman yang selalu ingin ku ulang-ulang.
Semua kulakukan dalam diam.
Ku rekat rapat hingga tak terlihat.

Salah alamat.
Ya, rasa itu salah alamat.
Pada kau yang tak mungkin kumiliki.

Tuhan...
Sentil aku sejenak. Agar aku memahami
Doa ini salah alamat.

*
By-
Inoeng Loebis

Tags

  • Tanggal diterbitkan
  • 21 September 2020
  • Kategori
  • Kumpulan Puisi
  • Status
  • Selesai